Kegunaan Website Bagi Desa yang Jarang Diketahui

Membuat website desa itu mudah. Yang sulit itu cara mengembangkannya.

 

Banyak yang gagal mengembangkan sebuah website, hanya karena mereka fokus ke tampilan tanpa menerbitkan sebuah konten.

 

“Konten adalah raja”, kata orang-orang.

 

Tapi apakah pada saat kita menerbitkan sebuah konten setiap harinya, lalu website desa kita bisa dikatakan sukses.

 

Belum tentu.

 

Banyak tahapan yang perlu dilakukan supaya website kita sukses, atau paling tidak muncul di mesin pencari terlebih dahulu.

 

Karena apa?

 

Tidak ada gunanya kita membangun sebuah website, bila pada saat masyarakat mengetikan “nama desa kita”, namun mereka tidak menemukan-nya sama sekali.

 

Itu yang banyak dialami pengelola website desa saat ini.

 

Mereka hanya fokus ke tampilan dan fitur, akan tetapi mereka kalah dalam segi persaingan konten.

 

Dan akhirnya, website desa yang seharusnya bisa bermanfaat dan berguna bagi pemerintah desa untuk mempromosikan sebuah potensi dan/atau mempermudah pelayanan desa.

 

Gagal dicapai.

 

Saya tidak akan menjelaskan secara tuntas bagaimana cara membuat konten yang berkualitas dan disenangi mesin pencari pada pertemuan kali ini.

 

Saya hanya ingin menjelaskan kegunaan website bagi desa, selain apa yang telah sebutkan diatas.

 

Korelasinya, antara konten dan manfaat website bagi desa itu saling berkaitan satu sama lain.

 

Makanya diawal, sebagai kalimat pembuka, saya tidak langsung menerangkan kegunaan website bagi desa itu sendiri, sebagaimana apa yang ingin anda ketahui.

 

Melainkan, saya lebih memfokuskan ke konten berkualitas sebagai pesan bagi anda yang kebetulan ingin membangun sebuah website baru di desa anda.

 

 

Tanpa berlama-lama, berikut ini saya uraikan beberapa kegunaan website desa yang mungkin belum anda ketahui sebelumnya.

 

 

1. Media Publikasi Kegiatan

 

 

Banyak kepala desa dan aparatur desa yang salah ketika ingin mempublikasi sebuah hasil kegiatan.

 

Salah-nya, karena mereka harus mengeluarkan banyak biaya hanya untuk memasang sebuah iklan di surat kabar, baik offline ataupun online.

 

Padahal, bila kita menelik lebih jauh. Belum tentu juga masyarakat yang bertempat tinggal di desa itu akan semuanya bisa mengakses dan membaca surat kabar/media tersebut.

 

Apalagi, kalau beritanya lebih dari seminggu atau sebulan. Sudah barang tentu berita tersebut akan tertimpah dengan berita yang lainya.

 

Akan lebih baik, anda membangun sebuah website sendiri dan membuatkan sebuah arsip kegiatan yang bisa di akses setiap saat oleh masyarakat dimana anda tinggal.

 

Selain lebih menghemat budget, masyarakat-kan akan lebih mudah mengaksesnya setiap saat. Iya to

 

 

2. Media Pengumuman

 

 

Pengumuman bukan hanya berbentuk publikasi aturan atau kesepakatan-kesepatan dalam hasil musyawarah saja.

 

Pengumuman bisa berbentuk publikasi laporan APBDes, laporan realisasi, pertanggungjawaban dan juga jadwal-jadwal kegiatan yang perlu dilakukan masyarakat ditiap dusun bahkan rukun tetangga.

 

Nah, disamping mudah tanpa harus berkeliling untuk bersosialisasi.

 

Dengan metode ini, masyarakat akan lebih cepat mengakses apa saja informasi ter-update yang dikeluarkan pemerintah desa dan pastinya jauh lebih transparan.

 

 

3. Media Pelayanan Online

 

 

Selain untuk media publikasi kegiatan, pengumuman, dan mempromosikan potensi/produk desa.

 

Yang tidak kalah penting, kegunaan website bagi desa yang terakhir ialah sebagai media pelayanan online.

 

Pelayanan online banyak bentuknya. Bisa untuk pelayanan surat-menyurat, melaporkan jumlah penduduk dari tingkat RT sampai ke Dusun ataupun yang lainnya.

 

Dengan adanya pelayanan online yang terintegrasi dengan website desa.

 

Paling tidak, kegunaan ataupun manfaat dari adanya website bagi desa itu sendiri ialah dapat mencegah angka penyebaran virus corona yang kian hari kian meningkat saja jumlahnya.

 

Mungkin hanya itu, sedikit penjelasan mengenai kegunaan website bagi desa yang menurut saya penting anda ketahui.

 

Selebihnya, fitur-fitur lain yang ada didalam website itu hanya pendukung saja.

 

Karena bermanfaat dan tidaknya sebuah website desa itu bukan tergantung dari seberapa bagus backend-nya (dibalik layar) melainkan seberapa cepat website desa bisa diakses untuk melayani masyarakat.