Menilik Kehidupan Masyarakat Desa

Sebagian masyarakat di kota mungkin belum memahami kehidupan masyarakat desa yang sebenarnya.

 

Bagaimana tradisinya, adat istiadat-nya, serta pola kehidupannya.

 

Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di kampung. Sedikit banyak tentu saya paham akan hal ini.

 

Dan kali ini, saya akan coba jelaskan, agar anda pun ikut belajar dan memahaminya.

 

 

1. Alamnya Masih Sejuk dan Bersih

 

 

Ketika awal saya pergi ke Jakarta sepuluh tahun yang lalu, saya kaget. Ketika melihat kali-kali dibantaran kota Jakarta yang sangat keruh dengan warna air kehitam-hitaman.

 

Baunya sangat meyengat jika didekati, banyak berseliweran sampah diatas air, dan terlihat dangkal karena tetimbunan tanah ataupun sampah yang menggunduk.

 

Selanjutnya, jika kita lihat ke arah selokannya. hmm.. banyak sekali tikus got sebesar anak-anak kucing dewasa. Pokoknya ngeri deh.

 

Apalagi kalau kita sedikit maju kedepan melihat kendaraan dijalan raya-nya.

 

Berjejer tu mobil-mobil bermacet-macetan dengan asap pekat dan minim pepohonan untuk meyerap polusi [pokoknya gak sehatlah menurut saya].

 

Berbeda sekali dengan kondisi kehidupan di pedesaan.

 

Dengan sungai yang masih jernih. Bahkan saking jernihnya, kadang masyarakat yang bekerja di sawah atau ladang meminumnya tanpa harus memasaknya terlebih dahulu.

 

Itu baru dari kondisi sungai ya.

 

Kemudian dari kondisi alam. Alam di desa masih terasa sejuk dan sehat dengan banyaknya pepohonan besar yang tumbuh di sekitaran rumah.

 

Apalagi jika dipagi hari, ketika melihat embun yang jatuh dari pepohonan…hm sejuknya itu bikin ampun, sampai menancap ke tulang-tulang rasanya.

 

Pokoknya pas lah kalau buat menuangkan imajinasi lewat tulisan bagi pengarang-pengarang.

 

 

2. Hubungan Tetanggan dan Kekerabatan masih Sangat Erat

 

 

Tetanggan maksudnya hubungan antar tetangga.

 

Kalau anda biasa tinggal di kota, kemudian perge ke desa untuk pertama kalinya.

 

Mungkin anda akan terkaget-kaget melihat hubungan tetanggaan masyarakat yang ada di pedesaan.

 

Bagaimana tidak.

 

Kadang antar mereka dengan yang lainnya, yang berkilo-kilo jaraknya, masih saling mengenal dan paham.

 

Berbeda sekali jika anda tinggal di perkotaan. Bahkan, maaf, antar satu komplek pun kadang tidak paham siapa namanya.

 

Iya, kan.

 

Itulah mengapa saya katakan diawal, bahwa hubungan kekerabatan masyarakat desa, lebih erat, bila dibandingkan masyarakat perkotaan.

 

 

3. Tanah menjadi Sektor Utama Penghidupan

 

 

Mayoritas masyarakat desa berprofesi sebagai petani/pekebun.

 

Ini artinya, tanah yang subur-lah yang menjadi modal utama berhasil dan tidaknya usaha didalam menunjang kehidupan mereka selanjutnya.

 

Berbeda sekali dengan masyarakat perkotaan yang banyak sekali pilihan jenis profesi, seperti : pedagang, kerja kantoran, freelance, online shop, dsb.

 

Namun, semua ini, tentunya harus ditopang pendidikan dan keterampilan mumpuni.

 

Tanpa itu, masyarakat kota tak mungkin bisa bertahan dari derasanya persaingan.

 

Ibarat bertani : hanya mengadalkan otak tanpa didukung keterampilan dan alat-alat yang modern.

 

Statis dan monoton.

 

Itu sedikit kehidupan masyarakat desa. Untuk lebih lengkap bisa baca ciri-ciri masyarakat desa yang sudah saya tuliskan sebelumnya.