Ciri-ciri Desa Swasembada, Real sesuai Fakta Dilapangan
Katanya : ciri-ciri desa swasembada itu tingkat gotong-royongnya tinggi.
Justru menurut saya malah sebaliknya. Desa yang kurang begitu maju pola pikirnya, mohon maaf, seperti desa swakarya dan swadaya malah memiliki jiwa gotong-royong yang jauh lebih tinggi.
Karena apa ?
Karena mereka belum disibukan dengan urusan pekerjaan yang terkadang menyita banyak waktu. Sehingga, bila ada intruksi untuk bergotong-royong, mereka selalu siap tanpa berwakil.
Baca : Fungsi Desa
Tiga tahun yang lalu, saya pernah tinggal di desa yang berkarakteristik, bisa dibilang, desa swasembada lah.
Saya agak kaget awalnya, ketika melihat hubungan, antar tetangga yang satu dengan yang lain kurang begitu mengenal.
Padahal, jika diukur dengan jarak tidak jauh-jauh amat. Bisa dibilang, antar rumah itu hanya terpisah dengan tembok saja.
Berbeda sekali dengan kondisi desa yang saya tinggali, yang masuk karakteristik setengah swakarya dan setengahnya lagi swadaya.
Jangan tetangga antar rumah, tetangga yang berkilo-kilo jaraknya bahkan di lain desa pun masih banyak yang kenal antar satu dengan yang lainnya.
Artinya apa ?
Artinya, jiwa sosial dan kemanusiaan-nya masih begitu tinggi.
Sehingga, bila ada salah satu tetangga yang kesusahaan, mereka berbondong-bondong untuk saling membantu dan bergotong-royong satu dengan yang lainnya.
Baca juga : Pengertian Desa
Jadi, itulah alasan kenapa saya bilang di awal tadi kurang begitu sependapatan, jika dikatakan bahwa desa swasembada itu memiliki tingkat gotong-royong yang tinggi dibandingkan desa swakarya dan swadaya.
Selanjutnya, kembali ke topik awal, yaitu terkait ciri-ciri desa swasembada.
Jadi, berdasarkan hasil yang penelurusan yang saya lakukan dibanyak media online.
Disebutkan, bahwa ciri-ciri desa swasembada itu adalah sebagai berikut :
- Banyak berlokasi di ibukota kecamatan (tidak juga),
- Penduduknya padat dan jarak antar rumah berdekatan (setuju),
- Tidak begitu terikat dengan adat istiadat atau lebih nasionalis (setuju),
- Memiliki fasilitas yang lengkap dan lebih modern dibandingkan klasifikasi desa lain (setuju),
- Tingkat gotong-royongnya tinggi (tidak juga),
- Partisipasi masyarakat sudah lebih efektif (tidak juga),
- Mata pencaharian warga beragam (setuju),
- Tingkat pendidikan masyarakatnya lebih tinggi (setuju),
- Hubungan dengan daerah sekitarnya berjalan dengan baik (tergantung),
- Kesadaran masyarakat akan kesehatan lebih tinggi (setuju),
- Lembaga sosial dan budaya bisa menjaga kelangsungan hidup warganya (tidak juga), dan
- Dll.
Kemudian, terlepas dari ciri-ciri yang sudah saya sebutkan diatas. Saya akan sedikit menambahkan, yang tentunya real sesuai ciri-ciri yang saya lihat dilapangan.
Berikut ini kurang lebih tambahan ciri-cirinya :
- Administrasi desa lumayan agak baik,
- Teknologi informasi jauh lebih berkembang dan digunakan,
- Sifat tenggang rasa kurang begitu terlihat,
- Lebih sibuk dengan urusan masing-masing, dan
- Antar satu tetangga kurang begitu mengenal, meskipun hidup satu komplek.
Itulah 17 ciri-ciri desa swasembada yang setidaknya perlu anda pahami.
Selanjutnya, bila anda memiliki pemikiran lain terkait ciri-ciri desa ini, bisa anda sampaikan ke saya untuk saya tambahkan sebagai bahan referensi.
Baca juga : Potensi Desa