Pretest dan Posttest Pendamping Desa secara Online, Kedepan Bisa Dijadikan Pijakan Untuk Rekrutmen dan Promosi
Dengan soal yang diacak secara otomatis via online. Yang tidak memungkinkan peserta satu dengan yang lainnya itu sama, dalam memberikan sebuah jawaban atas pertanyaan tersebut.
Paling tidak, Kementerian Desa, saya anggap sudah selangkah lebih maju, dalam hal transformasi digital.
Ya, beberapa hari yang lalu. Saya beserta 539 TPP yang berasal dari seluruh Lampung, sempat mencicipi, bagaimana aplikasi itu bekerja dan menyuguhkan sebuah pertanyaan-pertanyaan, dengan batasan waktu yang terus berjalan di setiap soalnya.
Dan hasilnya, saya anggap luar biasa. Karena aplikasi itu, ternyata lebih cepat memproses jawabannya dari setiap masing-masing peserta sehingga hasilnya pun bisa langsung diketahui.
Ya, kedepan saya berharap, metode seperti ini lah yang dipakai Kementerian Desa, baik dalam hal rekrutmen ataupun dalam hal promosi, dan juga yang lainnya.
Karena apa?
Karena saya banyak sekali menjumpai, keluhan dari temen-temen Tenaga Pendamping Profesional (TPP) diberbagai daerah. Yang merasa, sistem promosi pendamping desa yang dilaksanakan Kementerian Desa saat ini. Itu kurang fair, dan juga banyak merugikan temen-temen TPP yang memang memiliki kemampuan serta telah lama mengabaikan dirinya di desa.
Sekali lagi saya berharap, dengan adanya pretest dan posttest pendamping desa berbasis online dalam peningkatan kapasitas Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di tahun ini.
Kedepannya, bisa dijadikan alat ukur, untuk menilai serta menjadikan pijakan untuk menyusun sebuah kebijakan yang lebih menguntungkan tanpa mendeskriditkan salah satu pendamping desa yang memang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam membangun desa.