Urgensi SDGs Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
SDGs Desa merupakan upaya untuk mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di tingkat lokal yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan desa yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kebutuhan masyarakat.
SDGs Desa mencakup 18 tujuan, yang disesuaikan dengan karakteristik desa di Indonesia, antara lain pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, kesehatan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Berdasarkan Permendesa Nomor 21 Tahun 2020, SDGs Desa merupakan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pembangunan desa.
Urgensi SDGs Desa terletak pada kemampuannya untuk memberikan panduan yang jelas bagi desa dalam memberdayakan masyarakat dan mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan. Dengan mengadopsi SDGs Desa, pemerintah desa dapat:
- Mengidentifikasi prioritas pembangunan berdasarkan kebutuhan masyarakat.
- Memberikan arah kebijakan yang terukur dalam penggunaan Dana Desa.
- Mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan di tingkat desa, kabupaten, dan nasional.
Cara Pemanfaatan SDGs Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan
Pemanfaatan SDGs Desa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
#1. Penyusunan Data dan Informasi Desa yang Akurat
Pengumpulan data berbasis SDGs Desa, seperti data sosial, ekonomi, dan lingkungan. Data ini menjadi dasar dalam menentukan prioritas pembangunan, misalnya pengentasan kemiskinan ekstrem atau peningkatan akses layanan kesehatan dan pendidikan.
#2.Perencanaan Pembangunan Desa yang Terintegrasi
Melalui Musyawarah Desa (Musdes), pemerintah desa bersama masyarakat menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang sesuai dengan tujuan SDGs Desa. Hal ini membantu memastikan penggunaan Dana Desa lebih efektif dan tepat sasaran.
#3.Penguatan Kapasitas Aparat Desa dan Kader Pemberdayaan Masyarakat
Aparat desa perlu dilatih untuk memahami indikator dan target SDGs Desa agar dapat mengimplementasikan program-program yang relevan. Selain itu, kader pemberdayaan masyarakat juga dapat dilibatkan dalam mendampingi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka.
#4.Pendekatan Partisipatif dan Kolaboratif
Melibatkan masyarakat desa secara aktif dalam setiap tahap pembangunan. Kolaborasi antara pemerintah desa, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil juga penting untuk memastikan keberlanjutan program-program berbasis SDGs Desa.
#5.Pemantauan dan Evaluasi Berbasis Indikator SDGs Desa
Evaluasi secara berkala diperlukan untuk mengukur pencapaian target SDGs Desa. Hal ini dapat dilakukan melalui aplikasi dan sistem monitoring berbasis teknologi yang memungkinkan transparansi dan akuntabilitas.
Contoh Implementasi SDGs Desa
- Tujuan 1 (Pengentasan Kemiskinan): Desa dapat menciptakan program padat karya tunai yang melibatkan warga miskin dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.
- Tujuan 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak): Penyediaan infrastruktur air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.
- Tujuan 11 (Desa Tangguh): Mengembangkan sistem mitigasi bencana berbasis komunitas untuk meningkatkan ketangguhan desa terhadap risiko bencana alam.
Dengan memanfaatkan SDGs Desa, diharapkan pembangunan desa dapat berjalan lebih terarah dan menyeluruh, serta berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di semua tingkatan, termasuk desa.