15 Contoh Program Inovasi Desa yang Wajib Anda Ketahui
Tidak ada gambaran sama sekali tentang cara berinovasi, memang membuat bingung ditambah lagi tidak adanya contoh Program Inovasi Desa.
Pastilah kepala kita mulai pusing memikirkanya…
Tetapi anda tidak usah bingung,gundah,ataupun galau.
Karena, pada hari yang berbahagia ini, saya akan memberikan 15 contoh Program Inovasi Desa.
yang mungkin nantinya bisa membuka minset anda sebagai bekal untuk berinovasi serta mengembangkan Desa yang ada di tempat anda.
Sebelum saya memberikan beberapa contoh tersebut,ada baiknya ada membaca artikel yang saya tulis di waktu lalu.
Artikel tersebut sebagai pembelajaran mengapa desa harus berinovasi dan siapa saja pelaku yang terlibat dalam program inovasi desa.
Berikut ini artikelnya :
3 Alasan mengapa Desa harus Berinovasi
Kurangnya interaksi pemerintah desa kepada masyarakat
Perencanaan dan penganggaran terkesan di tutup – tutupi
Masyarakat desa yang berfikir kritis di singkirkan.
AYO BACA BAB 1
Siapa saja Tim Inovasi Desa ?
Tim ini diharapkan diisi oleh perwakilan warga desa yang memiliki minat besar dalam pengembangan inovasi pembangunan desa yang ada di wilayahnya, mendokumentasikan, membagikan, serta mempromosikannya.
AYO BACA BAB 2
Setelah anda tahu dan paham tentang artikel diatas maka saya akan memberikan gambaran contoh program inovasi desa.
Tetapi saya mohon maaf..
Karena awalnya saya akan memberikan 50 contoh tetapi karena keterbatasan waktu dan pekerjaan akhirnya, saya hanya menuliskan 15 contoh saja..
Baca Juga : 10 Metode yang bisa Anda Gunakan dalam Capturing
Tetapi anda tidak perlu kwatir karena saya akan membagikan modul di akhir artikel.
Perlu anda pahami,bahwa contoh program inovasi desa ini telah diterapkan diberbagai daerah…
Mungkin jika anda merupakan Pengurus dari Program Inovasi Desa ( PID ) ini bisa menjadi gambaran saja dan untuk aplikasi menyusuaikan dasa masing-masing serta sesuai potensi.
Dalam artikel contoh program inovasi desa ini di bagi menjadi tiga bidang yaitu :
- Bidang Infrastruktur
- Bidang Kewirausahaan,dan
- Bidang Human Capital
untuk lebih jelasnya mari kita baca :
A. Contoh Program Inovasi Desa bidang Infrastruktur
Berikut ini 15 contoh Program inovasi desa
# 1. Inovasi Air Sungai sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH )
Salah faktor yang mendorong terciptanya ide Inovasi ini,karena Desa Batang Uru merupakan daerah terisolir.
Selain itu,daerah ini juga jarang tersentuh pembangunan sehingga perekonomian menjadi melambat.
Coba kalian bayangkan jika anda tingga disana ?
Malam gelap,
Jalan Jelek,
terus gak ada internet.
mau chattingan gak ada sinyal….
Pasti, boring abis dan ujung-ujungnya tidur sore nunggu sampai pagi lagi.
kalau gak pake lampu sentir ( lampu kecil yang menggunakan minyak tanah ) dan gak terasa hidung jadi hitam semua….ha..ha
Bisa anda bayangkan sulitnya mereka menghadapi hidup !!!
…tapi tunggu dulu.
Berkat hidup yang seperti itu,mereka tidak menyerah begitu saja.
Mereka mampu berinovasi dengan menciptakan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH ).
lihat gambar diatas
Itulah hasil karya mereka yang kini bisa menerangi seluruh Desa Batang Uru.
Awalnya turbin tersebut berkapasitas kecil dan sumber pendanaanya untuk pembuatanya berasal dari swadaya.
Maklumlah..
Setiap usaha pasti ada hambatan..
Itupun mungkin yang tengah dialami anda sekarang ?
Ketika anda,mempunyai suatu gagasan tetapi ditolak Pemerintah Desa.
Tetapi anda tidak usah kwatir,selama ada niat pasti ada jalan.
terbuktikan…
Bahwa yang awalnya, warga Desa Batang Uru ditolak Pemerintah Desa dan ada sebagian warga juga.
Kini, Mereka mampu menjadi salah satu contoh inovasi desa di Indonesia.
Dan tak tanggung – tanggung,mereka kini merupakan penyedia turbin yang di pesan dari berbagai wilayah di Sulawesi hingga Nusa Tenggara Timur.
Jika di anda membutuhkan tentang ini inovasi ini, anda dapat menghubungi di kontak berikut :
# 2. Inovasi Teknologi Sumur sebagai Ketersediaan Air Desa
Awal terciptanya inovasi ini karena pada tahun 2007 terjadi kemarau selama lima bulan di Desa Sugih Waras.
Puncak dari permasalahan tersebut warga langsung melakukan protes di Balai Desa.
Nah..
Dari protes tersebutlah kemudian Himpunan Penduduk Pemakai Air Pam ( HIPPAM ) mendatangkan seorang Tenaga Profesional dari luar daerah untuk melakukan kajian guna menangani masalah tersebut.
Kajian tersebut menemukan solusi untuk memperbaiki semua sumur pompa sentrifugal yang sudah ada dengan sumur submersible yang bisa mencapai kedalaman 60 meter
Lalu Sumur ditempatkan di kedalaman 28-32 meter agar tidak berat dan mencegah turunnya permukaan air kemudian mengganti dan menambah 2 sumur dengan diameter 6 inci dan diameter 8 inci.
Hasilnya :
lihat gambar
Kini warga desa sugih waras dapat kembali menikmati air bersih dengan lancar hingga ke rumah-rumah, dan pasokan air bersih menjangkau hingga pelosok desa dan Jumlah pelanggan air bersih naik dari 600 pelanggan menjadi 972 pelanggan.
Oy..
Jika di anda membutuhkan tentang ini inovasi sumur bor ini, anda dapat menghubungi di kontak berikut :
# 3. Inovasi Sollar cell sebagai pengakses Air Bersih
Inovasi ini telah dilakukan di Kampung Biatan Baru,Kabupaten Berau,Kalimantan Timur.
Awal cerita tercetusnya ide karna,pada tahun 1997, Biatan Baru mendapat bantuan mesin diesel karna dirasakan biaya cukup mahal akhirnya masyarakat desa mengusulkan untuk mengganti Sollar cell.
Apa itu sollar cell ?
Bagi anda yang belum tahu saya akan jelaskan.
sollar cell merupak panel berbentuk sell tenaga surya yang memiliki aliran listrik lebih kuat.
berkat alat ini masalah air desa teratasi dan yang lebih penting kesehatan masyarakat lebih terjaga karna ramah lingkungan.
lihat alat di bawah :
Coba anda perhatikan ?
Mirip dengan tenaga surya ya…Tapi ukuranya lebih big ( besar ) untuk pembuatan sollar cell cukup lumayan juga biaya.Berikut ini anggaran biayanya :
- Bahan pipanisasi : Rp 33,6 juta,
- Alat solar cell : Rp313,3 juta, dan
- Upah pekerja : Rp 23,3 juta
cukup besar,bukan !! Tapi bisa lah jika menggunakan dana desa yang katanya 1,2 miliar itu…ha..ha..
Untuk informasi mengenai sollar cell bisa menghubungi kontak dibawah ini :
# 4. Inovasi Mata Air Berbasis Kearifan Lokal
Apakah di desa anda mempunyai sumber air yang kira-kira mempunyai prospek untuk dijadikan Usaha asli desa ?
ya mungkin bisa di jadikan semacam Aqu* gitu…
kan lumayan bisa menambah Pendapatan Asli Desa ( PAD ).
== dan yang paling penting bisa memperkerjakan warga desa sehingga bisa menambah penghasilan mereka.
Benerkan..!
Terkait Inovasi ini sebenarnya Desa Genggelang mempunyai hutan yang perlu dijaga kelestarianya.
Dari pada dibiarkan begitu saja dan lama-lama gundul.
Akhirnya masyarakat dan pemerintah menyusun sebuah Awig-awig..
Apa itu Awig-awig ?
Bagi orang awam seperti saya dan hanya mengerti satu bahasa resmi yaitu bahasa indonesia mungkin bingung dengan bahasa Awig-awig.
eh ternyata..
setelah saya baca dan pahami,Awig-awig merupakan kata lain dari peraturan desa.
== He..he…jadi malu.
Awalnya masyarakat Desa Genggelang protes dengan isi dari Awig-awig tersebut.
kata mereka :
Awig-awig tersebut tidak menyesuaikan perkembangan zaman.
kemudian setelah itu pemerintah desa dan masyarakat kembali memperbaharuinya sehingga menghasilkan Awig-awig yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakatnya.
Berkat Awig-awig tersebut kini Desa Genggelang telah mempunya ikon wisata dengan memanfaatkan Hutan sebagai penunjang
Sumber mata air.
Catatan :
Mungki bila anda yang tinggal didaerah yang masih banyak hutan dan semacam air terjun bisa mencontoh inovasi desa tersebut.
Kemudian untuk lebih memahami terkait contoh program Inovasi Desa ini bisa langsung hubungi kontak di bawah ini :
# 4. Inovasi Pengelolaan dalam Penggunaan PLTMH untuk Keberlanjutan Pasokan Listrik Desa
Desa Patanyamang terpenuhi sarana kebutuhan listriknya melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang dibangun
pada tahun 2004 namun belum ada mekanisme pengelolaan yang baik untuk menjaga keberlanjutan pasokan listrik.
Berdasarkan Musyawarah Desa, disepakati tata kelola penggunaan listrik desa yang berlaku bagi seluruh masyarakat desa,
dikoordinasi oleh Unit Pengelola Turbin (UPT) dan dikuatkan dengan Regulasi Desa.
salah satu yan melatar belakangi timbulnya ide ini ialah karena, Desa ini terdiri dari 3 dusun dengan 370 KK, atau 1.200 jiwa,
yang belum memperoleh layanan listrik dari PLN dan Penerangan malam menggunakan petromaks dan lampu minyak tanah
sehingga kegiatan masyarakat di malam hari menjadi terbatas.
Untuk menyiasati persoalan tersebut akhirnya Pemerintah Desa Patanyamang menerbitkan Peraturan tentang Pengelolaan,
Pemeliharaan, dan Pengembangan Listrik Desa (turbin) PLTMH.
Lalu…
Setelah itu menyusun AD/ART.
Dalam AD/ART disebutkan bahwa Listrik mulai dinyalakan pukul 16:00 sd 08:00 dan Pada hari Rabu, Jumat dan Minggu turbin
dioperasikan 24 jam kemudian Setiap kepala keluarga (KK) pemanfaat listrik dikenakan iuran antara Rp 18.000/bulan
sd Rp 40.000/bulan, tergantung pemakaian.
Hasilnya Warga desa terlayani listrik di malam hari, seperti kegiatan kemasyarakatan, usaha rumah tangga, belajar dan mengaji
di masjid, penerangan rumah dan jalan, serta menonton televisi.
berikut ini gambar inovasinya :
Untuk anda yang jauh dari kata terang dan belum teraliri listrik mungkin bisa mencoba inovasi ini.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kontak di bawah ini :
# 5. Inovasi Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Olahraga Multifungsi Warga Desa.
Pemerintah Desa Sesela, Kecamatan Gunug Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyulap Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
menjadi sarana olahraga (Sorga) multifungsi dengan menggunakan Dana Desa. Alhasil, kini desa tersebut memiliki
wadah pengembangan bakat olahraga bagi remaja, sarana jalan sehat bagi orangtua dan lansia,
tempat bermain yang aman bagi anak-anak, sekaligus kegiatan bermanfaat lainnya di bidang seni.
Latar belakang tercetusnya ialah Minat dan perhatian warga Desa Sesela terhadap olahraga cukup besar, tidak hanya di kalangan remaja,
namun juga anak-anak dan lansia.
Memanfaatkan lahan pasar yang tadinya berbau dan kotor akhirnya masyarakat desa mengusulkan pembangunan lapangan futsal
di areal depan pasar dan dalam Musrenbangdes menjadi prioritas pada tahun 2015 dan untuk lapangan bola disetujui akan di bangun tahun 2018.
lihat hasil pembangunan Sarana Olahraga Multifungsi diatas…
keren kan !
mungkin jika anda ingin mengadop inovasi desa ini bisa langsung call di kontak ini :
# 6. Inovasi Konservasi Bambu untuk Menjaga Sumber Mata Air dan Debit Air Embung Pertanian
Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, Jawa Timur,memiliki cara sendiri dalam menjaga debit air embung agar tetap stabil, yakni dengan
melakukan konservasi bambu secara berkesinambungan. Alhasil, warga dan petani tidak perlu kuatir kekurangan air untuk lahan
pertaniannya sehingga hasil panennya stabil. Bahkan, lingkungan sekitar embung bertambah asri hingga tempat itu
menjelma menjadi salah satu tujuan wisata.
Latar belakang masalahnya ialah karena Sebagian warga desa mendapatkan pasokan air dari embung yang sudah ada sejak lama.
kemudian…
dari warga juga menggantungkan hidup pada bercocok tanam dan pengairan lahan pertanian, mereka juga tergantung pada air embung.
maka dari itu
….Konservasi Bambu untuk menjaga sumber mata air dan debit air embung merupakan solusi terbaik.
Berkat Konservasi Bambu tersebut kini Desa Sanankerto didapuk sebagai sentra bambu dan yang terpenting Sumber mata air embung
terjaga sepanjang tahun,dengan debit air 700 liter per detik, dan mampu mengairi areal sawah seluas 260 hektare,
sehingga hasil pertanian relatif stabil.
lihat masyarakat sangat antusias dalam melakukan Konservasi bambu demi terciptanya ekosistem dan tersedianya air embung guna pertanian masyarakat.
Perihal informasi lebih lanjut mengenai contoh program Inovasi Desa.
Berikut kontak yang bisa di hubungi :
# 7. Inovasi Penyusunan Ulang Informasi Kepemilikan Tanah Warga untuk Hindari Konflik
Pemerintah Desa Jambearjo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berinisiatif melakukan penyusunan ulang
informasi kepemilikan tanah warga. Alhasil informasi kepemilikan tanah warga desa menjadi lebih jelas (sesuai akte) dan tertib,
menghindari konflik dan memudahkan Pemerintah Desa dalam mengambil keputusan terkait tanah.
Karena di rasa Buku informasi kepemilikan tanah (Buku C) sudah tua,dibuat tahun 1940, dengan fisik rapuh dan tulisan buram.
Maka solusi terbaik ialah Menyusun ulang informasi kepemilikan tanah warga desa.
Hasilnya pun bisa Desa memiliki Buku Trawangan terbaru yang berisi informasi kepemilikan tanah warga yang lebih jelas, informatif, dan update
dan yang pasti tidak terjadi Konflik kepemilikan ganda atas status tanah teratasi dengan baik.
Nah,bagi anda yang di desanya belum mempunyai sertifikat tanah atau masih berbentuk akte tanah mungkin bisa contoh program Inovasi Desa yang satu ini.
tetapi..
jika belum paham bagaimana cara memulai terkait contoh program Inovasi Desa
== hubungi saja kontak informasi berikut ini :
# 8. Inovasi Sumur Bor Warga untuk Pengairan Lahan Pertanian di Musim Kemarau
Pemerintah Desa Cangaan, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berinisiatif mengelola sumur-sumur bor
milik warga dan mengintegrasikannya menjadi solusi pengairan lahan pertanian di musim kemarau.
Hasilnya, produksi pertanian di musim kemarau relatif stabil dan kebutuhan air sejumlah warga pun terpenuhi.
Timbulnya ide ini karena , Desa Cangaan terdiri atas 2.849 jiwa, mayoritas warga menyambung hidup dengan bertani dan
mengandalkan pengairan lahan pertanian dari air embung tetapi Embung seluas 30 meter persegi belum
memiliki dam pengendali dan selalu surut di musim kemarau.Alhasil,Petani harus merogoh Rp 50 ribu-Rp 100 ribu per hari
untuk mengairi lahan pertanian dari air sungai dengan diesel.
Dari masalah tersebut maka masyarakat beserta dan pemerintah desa ber inisiatif Mengelola dan mengintegrasikan sumur-sumur bor
milik warga untuk mengairi lahan pertanian di musim kemarau.
Dan hasilnya cukup luar biasa panen meningkat dan luas lahan bertambah menjadi 60 hektar yang tadinya hanya 35 hektar.
lihat gambar diatas
kini warga lebih sejahtera berkat inovasi tersebut.
Untuk kontak informasinya ada di bawah ini :
B. Contoh Program Inovasi Desa bidang Kewirausahaan
# 9. Inovasi Desa Menghidupkan Kembali BUMDes yang Dibekukan
BUMDes Ganeas Sejahtera di Desa Ganeas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, didirikan pada tahun 2008
namun terpaksa dibekukan pada tahun 2013 karena tidak berjalan dengan manajemen yang baik.
Melihat pentingnya BUMDes bagi perkembangan perekonomian desa, Pemerintah Desa Ganeas
menghidupkan kembali BUMDes tersebut hingga kini kembali beroperasi dengan layanan dan jumlah anggota yang terus berkembang.
Karena pengelolaan yang kurang baik sehingga BUMDes yang didirikan pada tahun 2008 kemudian dibekukan pada 2013.
Pembekuan tersebut karena usaha penggemukan sapi dari yang di urus oleh BUMDes mengalami kerugian dari yang awalnya
Jumlah sapi menyusut dari 13 ekor (senilai Rp 117 juta) menjadi 8 ekor (senilai Rp 64 juta).
Dari masalah tersebut maka timbul sebuah solusi dengan menghidupkan kembali BUMDes yang dibekukandengan
melakukan perbaikan kepengurusan dan tata kelola badan usaha.
Lihat gambar diatas
Alhasil sampai Juni tahun 2017, unit usaha simpan pinjam berkembang dan
telah memiliki 52 anggota. Penyaluran pinjaman kepada 38 anggota sebesar Rp 39,9 juta dan total aset naik 65 persen dari Rp 29 juta
menjadi Rp 48 juta.
Kontak info BUMDes Ganeas Sejahtera :
# 10 . Inovasi BUMDes Karya Makmur Menjamin Pasar Petani Sawit Kecil
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Makmur menjadi pengumpul (pengepul) untuk hasil panen petani sawit skala kecil
di bawah dua hektare. Dengan begitu petani kecil memiliki kepastian pasar dan BUMDes bisa bersaing dengan pengepul besar yang sudah ada.
Lahirnya BUMDes Karya Makmur karena permasalahan petani yang memilik kebun dengan luas kurang dari dua hektare
dan rata-rata panen di bawah 2 kuintal akibatnya petani susah menjual hasil panenya karena Pengepul besar lebih mengutamakan
mengambil hasil panen besar di atas setengah ton.
Kemudian solusinya BUMDes Karya Makmur menjadi pengumpul (pengepul) hasil panen dari petani kecil untuk dijual ke pabrik
kelapa sawit.
dan..
hasilnya Jumlah penjual sawit kepada BUMDes bertambah dari 50 petani menjadi 125 petani. Sebanyak 50 persen lebih
dari 125 petani tersebut lahan di bawah 2 hektare dan BUMDes mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli desa (PAD)
sebanyak Rp 20 juta pada tahun 2016.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai BUMDes Karya Makmur bisa menghubungi kontak di bawah ini :
# 11 . Inovasi Mengubah Limbah Minyak Goreng Menjadi PAD
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari mengolah limbah minyak goreng (jelantah) untuk dipasok kepada
PT. Tirta Investama (Aqua Danone) sebagai produk campuran bahan bakar. Melalui kerja sama tersebut, BUMDes mampu
mengubah limbah minyak goreng menjadi pendapatan bagi desa serta bisa mengurangi pencemaran limbah di sungai.
Inovasi ini muncul karena banyaknya Persoalan sampah dan limbah di Desa Panggungharjo makin
bertambah seiring pesatnya pertumbuhan pemukiman di perdesaan dan Banyak warga membuang limbah minyak
goreng sembarangan yang mencemari sungai di sekitar desa.
Dari persoalan tersebut akhirnya BUMDes Panggung Lestari mengambil langkah Mengolah limbah minyak goreng menjadi
produk campuran bahan bakar bagi industri serta Menjalin kerja sama berkelanjutan dengan perusahaan swasta sebagai penjamin pasar.
Hingga pada akhirnya BUMDes Panggung Lestari mendapatkan Pendapatan kotor pada tahun 2016 naik menjadi Rp 1,5 miliar dari
Rp 700 juta pada tahun 2015.
Luar biasa bukan !!!
dan sekarang BUMDes tersebut menjadi pemasok olahan minyak goreng bekas sebanyak 32 ribu ton dengan harga jual Rp 8.600 per liter.
Berikut ini hasil olahanya :
oy..
Jika anda ingin belajar tentang bagaimana cara mengelola limbah minyak goreng sebagai inovasi di desa anda bisa menghubungi kontak berikut :
# 12 . Inovasi Pemanfaatan Tenaga Profesional untuk Pengembangan Usaha Desa
Pemerintah Desa Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berinisiatif untuk
bermitra dengan tenaga profesional dalam mengembangkan potensi sejumlah usaha produktif desa
dengan membentuk petugas sementara pengelola dan pengurus kegiatan usaha- usaha tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjembatani dan meningkatkan kapasitas bagi BUMDes agar lebih siap mengelola
usaha-usaha tersebut, mendatangkan pendapatan bagi desa, sekaligus memenuhi kebutuhan warga.
Latar belakang masalah karena Desa Pagarawan dengan penduduk lebih dari 3.900 jiwa memiliki sejumlah potensi usaha produktif,
diantaranya budidaya ikan air tawar dan budidaya jamur tiram dan Usaha-usaha produktif tersebut sedianya akan dikelola
oleh BUMDes, namun BUMDes belum memiliki kemampuan untuk mengelola usaha tersebut.
Baca Juga : APBDes 2019,Cara Menyusun dan Strukturnya Bagaimana
Dari permasalahan itu,maka Pemerintah Desa bermitra dengan tenaga profesional dalam mengembangkan potensi usaha desa.
Alhasil,Desa menerima pendapatan signifikan dari usaha yang dikembangkan.
Usaha jamur tiram memberi pemasukan Rp 8,7 juta dalam jangka waktu enam bulan dan BUMDes dapat belajar secara
langsung perihal pengelolaan dan pengembangan usaha produktif dari tenaga profesional.
Terbukti usaha pemeliharaan ikanya juga berkembang.
Untuk info berikut kontak perso nya :
C. Contoh Program Inovasi Desa bidang Human Capital
# 13 . Inovasi Membangun Sekolah untuk Memenuhi Kebutuhan Pendidikan
Pemerintah Desa Blang Krueng bersama warga berinisiatif membangun taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD)
secara swadaya untuk menjamin anakanak desa mendapatkan pendidikan awal dan dasar.
Lahirnya inovasi ini karena pada tahun 2004 Aceh dilanda bencana tsunami. Desa Blang Krueng menjadi salah satu yang terkena dampaknya.
Pembangunan kembali dilakukan termasuk merencanakan pendirian sekolah dengan membuat master plan
pengembangan pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi pada 2006 dan menerbitkan peraturan
desa wajib belajar sampai sekolah menengah atas (SMA) pada 2013 kemudian Pemerintah Desa berupaya mengajukan proposal
kepada dinas pendidikan namun belum terealisasi.
Atas permasalah tersebut akhirnya Desa menyediakan sarana pendidikan untuk TK dan SD secara swadaya untuk menjaga
keberlangsungan kegiatan belajar mengajar bagi usia wajib sekolah.
Dan hasilnya sekarang seluruh anak usia TK dan SD di Desa Blang Krueng dapat mengenyam pendidikan formal di sekolah dan
kini terdapat 2 kelas untuk TK dan 6 kelas untuk tingkat SD.
untuk mengadopsi contoh program Inovasi Desa ini bisa mengontak dibawah ini :
# 14 . Inovasi Membuka Jejaring Tambahan Pengajar di PKBM
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harapan Indah menjalin hubungan dengan berbagai pihak untuk menjaring
sumberdaya manusia dalam mendukung kegiatan belajar- mengajar.
Hasilnya, kini PKBM yang telah beroperasi sejak 2006 ini didukung oleh staf pengajar atau tutor dengan
beragam bidang dari sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga perguruan tinggi.
Tak heran bila PKBM tersebut banyak mencetak lulusan yang siap kerja, diminati sektor usaha dan mandiri (memiliki usaha sendiri).
Latar belakang yang memicu terciptanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini karena,
minat warga Desa Lauwonu untuk belajar di PKBM semakin meningkat, terutama di kelompok belajar usaha yang
menyediakan berbagai pendidikan keterampilan tetapi Sumberdaya manusia untuk mendukung
pendidikan keterampilan di PKBM belum memadai serta Anggaran pengadaan
tenaga pengajar di PKBM masih terbatas
Lalu untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah membuka jejaring untuk menghadirkan tambahan pengajar di PKBM agar pengetahuan
masyarakat atas keterampilan bertambah.
Kemudian,
hasilnya sekarang banyak warga desa membuka usaha seperti jasa penjahit, bengkel las bentor, katering, kue,
sentra pembuatan meubel dan kasur.
Selain itu juga
Banyak warga yang kini bekerja di perusahaan dan membuka usaha sendiri sehingga angka pengangguran relatif menurun.
Serta,terdapat 11 kelompok usaha yang telah didirikan oleh alumni PKBM.
Untuk anda yang ingin ber inovasi seperti PKBM berikut kontak :
# 15 . Inovasi BPJS Desa Mandiri
Warga desa Kuripan Selatan, Kuripan, Lombok Barat, merintis kebijakan untuk membantu biaya perawatan
bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan seperti BPJS.
Aktivitas BPJS Desa mandiri ini mulai bergulir pada Januari 2015 dan dikelola oleh Organisasi Kesehatan Masyarakat (OKM) desa.
Asas yang digunakan adalah gotong-royong antar warga empat dusun di Kuripan Selatan untuk saling membantu
warga yang sakit mendapatkan perawatan kesehatan di Rumah Sakit.
Hadirnya contoh program Inovasi Desa ini karena tidak semua warga, terutama warga miskin, memiliki BPJS Kendati telah memiliki BPJS,
banyak warga yang tidak mampu membayar iuran rutinnya.
Untuk menalangi warga yang miskin tersebut tercetusnya gagasan membentuk Organisasi Kesehatan Masyarakat dan
masing-masing anggota secara gotong-royong mengumpulkan santunan Rp 20.000 s/d Rp 25.000 per bulan kepada pengurus OKM.
Dari hasil bantuan tersebut Keanggotaan yang mempunyai BPJS mencapai 200 Kepala Keluarga dan Setiap warga yang sakit atau
ibu hamil yang melahirkan mendapat santunan pemeriksaan dan perawatan di Puskesmas dan/atau
Rumah Sakit Kabupaten dengan menyertakan surat rujukan.
Untuk infonya berikut kontak resminya :
# 16 . Terakhir Untuk Anda
Seperti yang saya jelaskan diatas bahwa saya akan membagikan modul contoh program Inovasi Desa secara langsung.
Tetapi untuk mendapatkan modul anda bisa kirimkan email melalu fanspage Updesa
caranya :
anda masuk ke facebook
kemudian ketik updesa
lalu like updesa
kemudian postkan email anda di TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
atau anda bisa masuk melalui link berikut ini LIKE FANSPAGE UPDESA
Silahkan baca artikel terbaru updesa :
Terima kasih